Dicurigai Dibunuh Suami, Kuburan Perawat Dibongkar Lagi




Rabu, 17 April 2013 07:26:51 WIB




otopsi174

DEPOK (Pos Kota) – Petugas Reskrim Polresta Depok membongkar kuburan dan mengotopsi jenazah seorang perempuan yang diduga tewas tidak wajar di dalam kamar mandi rumahnya Perumahan Pondok Mutiara, RT 02/011, Kel. Sasak Panjang, Kec. Tajur Halang, Kab. Bogor.


Penggalian itu dikawal ekstra ketat oleh petugas Patmor Polresta Depok dengan bersenjatakan gas air mata lengkap. Pasalnya,antara pihak suami korban dan keluarga korban saling bertentangan untuk dilakukan otopsi jasad yang sudah dikuburkan.


Berawal ketika Windarti Bin Suparji, 46, perawat di RS PGI Cikini ini ditemukan suaminya Gatot Herlangga, terjatuh di kamar mandi rumah, Senin (11/3) sekitar pukul 11.30.


Berdasakan pengakuan Gatot Herlangga, 47, istrinya sempat sakit buang air besar terus menerus selama beberapa hari. Sebelum kejadian, istrinya sempat minta di kerik badannya sama adiknya, Maya, 36. ” Setelah itu, saya langsung mengantarkan adik ke Stasiu. Citayam,”ujar Gatot kepada Pos Kota.


Gatot yang sekaligus menjabat Ketua RT 02 ini menuturkan sekembalinya mengantarkan adiknya dia disuruh korban menjemput anak laki satu-satunya Arif Putra Erlangga, 9, di Sekolahnya SDN Kali Suren.


“Saat pulang ke rumah lagi, dan saat membuka pintu kamar mandi tubuh istri saya sudah tertelungkup di lantai kamar mandi, karena masih bernapas dilarikan ke RS Citra Insani, Parung. Namun jiwa tidak tertolong setelah sempat dirawat di UGD RS tersebut dengan ada bekas luka di kening kanan,”katanya.


“Apa yang dituduhkan keluarga istri diduga saya yang mencoba membunuh istri tidak mungkin saya lakukan. Saya amat mencintai istri saya, dan anak. Jadi tidak mungkin saya melakukan hal yang diluar dari batas kewajaran,”tandasnya.


Kosidin, Ketua RW 9/5 mengatakan tuduhan keluarga korban atas meninggal korban tidak wajar tidak beralasan. Karena dirinya melihat saat jenasah akan disemayamkan ada luka di pelipis korban.


“Saya sangat menyesalkan sikap keluarga korban bertindak gegabah dengan menginginkan otopsi setelah jasad korban telah dikuburkan,”ucap pegawai di Depok ini saat menyaksikan otopsi dari Dokter Forensik RS Soekamto Polri di Selasa.


Kosidin menambahkan keluarga korban menyangka korban dianiaya karena ada luka lebam di mata. “Sudah saya liat sendiri kok luka lebam itu tidak ada. Hanya luka di pelipis dari pengakuan suami korban terjatuh saat terkena lantai kamar mandi,”paparnya.


Sedangkan kakak korban, Priani, 52, mengatakan adiknya tersebut suka cerita tentang kejelekan suaminya selalu berbuat yang tidak-tidak di luar sepengetahuannya. “Jika pengakuan suaminya itu adik saya sakit, kenapa tidak langsung dibawa ke dokter dan dibiarin begitu saja,”ujar Priani.


Adiknya yang perawat itu dikenal tidak pernah sakit-sakitan. “Korban sempat bercerita masalah ketidakharmonisan keluarganya,”katanya.


“Terdapat kejanggalan dalam kematian korban. Apapun hasilnya nanti kita akan merembukkan dengan keluarga.”


Kapolsek Bojong Gede, Kompol Bambang Irianto mengaku masih belum bisa memberikan keterangan banyak soal kematian korban. “Karena masih menunggu hasil forensiknya,”ujarnya kepada Pos Kota. (Angga)


Teks : Pihak keluarga kembali menguburkan jasad Windarti setelah usai dilakukan otopsi oleh tim forensik. (Angga)