Penanganan Mioma Berakibat Hilangnya Nyawa Istriku




Jumat, 12 April 2013 17:59:36 WIB




mioma124

Yth. Redaksi POSKOTA;


SAYA ingin mengirimkan surat pembaca di Harian Poskota sehubungan dengan meninggalnya istri kami setelah melahirkan anak kedua kami di RSIA Asy-Syifa Medical Center, yang terletak di Parung Bingung, Depok.


Adapun isi dari surat pembaca yang kami maksud adalah sbb:


Tanggal 1 Januari 2013 lalu, istriku yang bernama Mimi Adelita meninggal dalam penanganan dokter pasca melahirkan anak kedua kami di RSIA Asy-Syifa Medical Center (AMC) di Parung Bingung, Depok.


Bayi kami dilahirkan secara normal pada jam 7:30 pagi, namun dokter Anisar Lestaluhu, Sp.OG yang membantu persalinan menyatakan bahwa ditemukan mioma sebesar 10 cm (belakangan diralat jadi 15 cm) sehingga harus segera dilakukan operasi sesar untuk pengangkatan mioma tersebut. Kami diperlihatkan daftar harga operasi di kasir dan kemudian diminta mengambil stok darah ke PMI Depok.


Setelah menyampaikan bahwa karena pendarahan telah berhenti, hingga operasi sesar bisa ditunda sampai besok, namun di sore harinya dokter melakukan pengambilan mioma tersebut tanpa operasi sesar. Ternyata setelahnya kami harus kehilangan nyawa orang yang paling kami cintai.


Yang sangat membuat kami syok, dokter menyampaikan pada kami seolah tanpa beban bahwa karena keterbatasan yang ada, nyawa istriku tak bisa terselamatkan. Yang jadi pertanyaan besar bagi kami adalah: mengapa mioma hampir sebesar kepala bayi itu tak pernah terdeteksi dalam pemeriksaan USG rutin di rumah sakit tersebut, bahkan dengan dua dokter yang berbeda? Kalau rumah sakit memang punya keterbatasan, mengapa kami tidak langsung dirujuk ke rumah sakit lain yang lebih lengkap?


Demikianlah hari yang paling kelam yang kami alami di RSIA Asy-Syifa Medical Center (AMC) Depok. Saat ini dua orang anak kami yang masih kecil harus tumbuh tanpa kasih sayang ibu. Mudah-mudahan tidak ada korban-korban lainnya setelah kami.


W. Afriadi


Perumahan Sawangan Permai Bok F8 No. 17


Depok 16519