Motor SPG Untuk Pedagang Ikan Segar




Rabu, 5 Juni 2013 19:09:43 WIB




motorspg56

JAKARTA (Pos Kota) – Sepeda motor beroda tiga dilengkapi kotak pendingin (cool box) berukuran besar menjadi pusat perhatian dalam pameran bertajuk Gelar Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, di Hotel Park, Jl. DI Panjaitan Kav. 5, Cawang, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (5/6).


Secara fisik, kendaraan yang menarik perhatian itu mirip motor pemadam kebakaran milik Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta. Bedanya, hanya warna yang mendominasi dan fungsi maupun ukuran kotak yang menempel pada jok belakang.


Jika motor pemadam kebakaran didominasi warna merah, dan kotak besar yang diboncengnya berfasilitas kelengkapan alat untuk memadamkan api, motor yang satu ini didominasi warna biru putih. Sementara kotak besar yang menempel di jok belakangnya berfungsi untuk mendinginkan, membekukan, dan mengawetkan produk ikan atau ikan olahan, layaknya lemari pendingin (kulkas).


Balai Besar Pengembangan dan Pengendalian Hasil Perikanan (BBP2HP) Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutnya sebagai Motor Roda Tiga Berpendingin. “Bisa juga disebut Sarana Pendingin Bergerak atau singkatnya SPG,” kata Harinto Wibowo, Kepala BBP2HP Ditjen P2HP KKP, sambil menunjuk kendaraan itu, Rabu (5/6).


Kepada pengunjung termasuk Direktur Jenderal (Dirjen) P2HP KKP Saut P Hutagalung, Harinto memperkenalkan SPG ini sebagai karya inovatif tim dari instansinya, yang berfungsi sebagai sarana pemasaran bergerak untuk memasarkan produk ikan segar, ikan beku atau ikan olahan. SPG itu dilengkapi cool box yang dapat mempertahankan ruang penyimpanan pada suhu sekitar -16°C (baca: minus 16 derajat Celcius) hingga -18°C. “Sehingga bisa menyimpan produk-produk beku yang daya awetnya tahunan, bisa satu tahun lebih atau bahkan dua tahun.”


Keunggulan lainnya, tambah dia, cool box SPG tersebut menggunakan dua sumber daya, listrik, dan motor itu sendiri. Bahkan, bisa juga menggunakan genset. Hebatnya lagi, cool box berdimensi 163 x 126 x 126 cm3 itu mampu menampung muatan hingga 500 kg.


“SPG ini adalah pengembangan dari alat serupa yang sudah berjalan sebelumnya. Di mana yang sebelumnya, itu hanya menggunakan motor tidak bisa menggunakan listrik, dan suhunya hanya 5°C,” urai Harinto.


Harinto berharap, SPG ini dapat diproduksi dalam jumlah banyak, disebarluaskan, dan digunakan pengusaha perikanan atau pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pada tahun 2014. Untuk itu, kini timnya tengah mematangkan dan mengkalkulasi tingkat efisiensi, dan ekonomi dari kendaraan tersebut. “Sekarang ini baru teknologinya atau teknisnya,” kata dia.


Dalam acara bertema “Penerapan Inovasi Teknologi Pengolahan dalam Rangka Mendukung Industrialisasi Perikanan untuk Kesejahteraan Masyarakat” itu juga ditampilkan beberapa dari 175 ragam produk penerapan inovasi teknologi pengolahan hasil perikanan. Produk-produk itu di antaranya berupa produk berbasis rumput laut, ikan air laut, ikan air tawar, alat penanganan pengolahan, dan ragam pengemasan.


Dirjen P2HP KKP, Saut P Hutagalung, menerangkan, kegiatan yang berlangsung pada 4-5 Juni 2013 ini juga diikuti 150 peserta yang merupakan pengusaha perikanan, pelaku UMKM, pegawai dinas kelautan dan perikanan provinsi hingga kota/ kabupaten, perwakilan organisasi massa (ormas), sekolah, pesantren, dharma wanita, PKK, dan perguruan tinggi.


“Gelar teknologi ini diharapkan bisa menjadi ajang untuk saling tukar menukar informasi khususnya yang menyangkut pengembangan teknologi pengolahan hasil perikanan,” harap Saut. (yulian)


Teks : Dirjen P2HP KKP, Saut P Hutagalung, didampingi Kepala BBP2HP Ditjen P2HP KKP, Harinto Wibowo, menunggangi Motor Roda Tiga Berpendingin, karya inovatif BBP2HP Ditjen P2