Bandara Kualanamu Tidak Nyaman dan Aman




Minggu, 4 Agustus 2013 22:26:09 WIB




bandara

MEDAN (Pos Kota) – Tingkat keamanan di Bandara Kualanamu Internasional, Deli Serdang, Sumatera Utara, yang baru beroperasi perlu diperhatikan. Tidak itu saja. Biaya menuju dan dari bandara internasional itu dirasakan sangat mahal. Banyak pemudik tercengang mendengar onkos yang dipatok pengemudi taksi.


Dikatakan tidak aman, karena sepeda motor Suzuki Smash BK 3714 KV milik Bahri, wartawan Kompas TV raib disikat maling, Minggu (4/8) sekitar pukul 11.00 Wib di areal parkir A KNIA.


“Sepeda motor saya menggunakan karcis resmi dan berada di areal parkir saja bisa lenyap. Parahnya pihak pengelola parkir berkilah dan lepas tanggung jawab,” ujar Bahri yang mengaku datang ke KNIA untuk meliput arus mudik di KNIA Deli Serdang.


Sewaktu korban pemilik karcis nomor PM 6 blue box 73 ini mempertanyakan pada pengelola parkir PT Angkasa Pura Solusi, malah menyangkal tanggung jawab mereka.


“Kalau keluar dari plank pintu ini tidak ada bang, tapi kalau keluarnya dari pintu masuk arah desa Karang Anyar bukan tanggung jawab kami,” ujar staf G.Sinaga.


TAKSI GELAP


Tidak hanya kurang aman. Pelayanan jasa Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA), masih jauh dari harapan. Pasalnya, fasilitas penunjang transportasi dari dan menuju bandara tersebut sungguh membuat kecewa para penumpang.


Seperti yang terjadi Minggu (4/8) ratusan penumpang mengeluhkan sarana transportasi dari bandara menuju Medan. Mereka terlantar karena terlambatnya jadwal penerbangan dan pendaratan.


Dan untuk menuju tujuannya mereka harus membayar Rp 250 ribu untuk ongkos jasa taksi gelap karena jadwal kereta api dan Damri sudah berhenti beroperasi sebelum jadwal pesawat mereka mendarat di Kualanamu.


“Kita rebutan taksi resmi Bandara yang hanya kelihatan dua unit. Kita naik Avanza dan penumpangnya berlima. Masing-masing kena Rp 250 ribu,” ujar Arief Tarigan, satu penumpang Lion Air.


Penumpang dengan penerbangan Jakarta-Medan itu tak tahu apakah praktik ini sudah berlangsung sejak KNIA beroperasi dan sampai kapan akan terus terjadi. (samosir)