Satu Tikus Dihargai Rp 1000 sampai Rp 1500 Perekor




Senin, 5 Agustus 2013 06:53:20 WIB




burutikus58

KARAWANG (Pos Kota) – Seminggu terakhir ini petani di Karawang, Subang dan Indramayu, Jawa Barat disibukkan dengan kegiatan “ngabuburit” (memburu beurit) alias mencari hama tikus di sawah.


Kegiatan pengendalian hama tikus secara gropyokan tersebut, diprakarsai PT Pupuk Kujang sesuai dengan arahan dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian BUMN, melalui PT Pupuk Indonesia Holding Company.


Dalam kegiatan ini juga PT Pupuk Kujang menjanjikan kompensasi sebesar Rp 1.000 sampai Rp 1.500 untuk setiap tikus yang berhasil ditangkap petani. Kegiatan yang berakhir pada tanggal 3 Agustus 2013 ini para petani berhasil menangkap lebih dari 75.000 an ekor hama tikus.


Humas PT Pupuk Kujang Risza Maulana, mengungkapkan, petani yang berhasil menangkap hama tikus paling banyak adalah Kabupaten Indramayu 51.548 ekor, kemudian Kabupaten Karawang 20.308 ekor, dan Kabupaten Subang sebanyak 3.578 ekor tikus.


Kegiatan Pengendalian Hama Tikus ini dimulai 28 Juli 2013 dan berakhir 3 Agustus 2013. “Kegiatan ini sengaja dilaksanakan selama seminggu dengan harapan para petani yang mengikuti kegiatan ini dapat menangkap tikus sebanyak-banyaknya,” jelas Risza .


Rosad, 48, salah satu Ketua Kelompok Tani di Cilamaya Kulon, Karawang, bersyukur dengan adanya program Pengendalian Hama Tikus.Selain hama tikus yang berhasil ditangkap jumlahnya sangat banyak, petani-petani di daerahnya mendapatkan kompensasi uang yang jumlahnya cukup banyak.


“Sebelumnya kami hanya menggunakan pentungan kayu, racun tikus dan senter saja sehingga perburuan kurang efektif. Dengan emposan dan belerang ini jadi lebih mudah. Terbukti petani kami bisa menangkap puluhan ribu tikus hanya dalam seminggu saja,” ungkap Rosad. (nourkinan)


Teks : Petani gropyokan memburu tikus