Passing Pemain U-19 Melebihi Pemain ISL




Minggu, 6 Oktober 2013 05:11:59 WIB




images

JAKARTA (Pos Kota) – Pemain Timnas Indonesia U-19 asuhan pelatih Indra Sjafri memiliki kemampuan passing dari kaki ke kaki melebihi rata-rata passing yang dilakukan pemain dari klub-klub Indonesia Super League (ISL).


Berdasarkan data statistik dari tim High Performance Unit (HPU) Badan Tim Nasional (BTN), Evan Dimas dan kawan-kawan mencatatatkan passing sebanyak 500 hingga 600 kali setiap laga sepanjang Piala AFF 2013 di Sidoarjo, Jawa Timu, sebulan lalu.


“Jumlah tersebut melebihi rata-rata passing dilakukan para pemain klub-klub ISL yang rata-rata hanya berkisar pada angka 200 hingga 300 kali per pertandingan,” kata Rudi, anggota tim HPU BTN kepada wartawan di Jakarta, kemarin.


HPU merupakan salah satu tim sport science yang disiapkan BTN. HPU bertugas membantu tim pelatih menyediakan data statistik penampilan Evan Dimas dan kawan-kawan, termasuk untuk menganalisa kemampuan tim lawan.


Menurut Rudi, data angka yang ditunjukkan para pemain tim juara Piala AFF 2013 itu dinilai menggembirakan. Pasalnya, tim ‘Garuda Jaya’ sudah menunjukkan cara bermain mendekati catatan tim-tim Eropa.”Tim-tim Eropa rata-rata melakukan operan sebanyak 700 kali setiap pertandingan,” tambah Rudi.


Rudi juga menjabarkan, Timnas U-19 pun memiliki akurasi yang cukup baik dalam hal mengoper bola. Dari tujuh pertandingan selama Piala AFF 2013, operan yang dilakukan tercatat sebanyak 3.453 kali, dengan 2.775 di antaranya menemui target.


“Jadi akurasi mereka dalam mengoper bola mencapai 79 persen,” ujarnya. Jelas ini dianggap cukup menggembirakan bagi pelatih Indra Sjafri.


PENGUASAAN BOLA


Pelatih yang sudah akrab dengan kebanyakan pemain U-19 ini mengaku selalu menekankan anak-anak asuhnya untuk melakukan penguasaan bola. Bermain sabar dengan umpan dari kaki ke kaki menjadi permainan yang kerap ditampilkan Evan Dimas dan kawan-kawan. Meskipun belum sepenuhnya penguasaan itu berjalan, karena sesekali mental para pemain muda itu anjlok dan menjadi panik ketika menghadapi lawan yang kuat.


Memang kepercayaan diri mereka lebih kuat ketika tampil pada laga final menghadapi Vietnam yang pernah mengalahkan mereka. Indra Sjafri mengaku selalu menekankan para pemain tidak grasak-grusuk dalam melakoni pertandingan. Baginya, kunci kesuksesan permainan sebuah tim adalah penguasaan bola.


“Bila berhasil menguasai bola, mental pemain akan lebih tenang di dalam menjalani pertandingan. Dan itu juga akan membuat tim lebih variatif melakukan serangan,” ujar Indra. Indra juga mengaku kini semakin percaya diri menyongsong laga kualifikasi AFC.


Pasalnya, Indra cukup mengantongi informasi tentang permainan calon lawan-lawan mereka. Termasuk di dalamnya tim juara bertahan Korea Selatan. Menurut Indra, timnya pernah bertemu pada kejuaraan Piala AFC Pelajar di mana Korsel hanya menang tipis 2-1 pada tahun 2012. (awang/si)