Selasa, 23 April 2013 23:24:13 WIB
PENJARINGAN (Pos Kota) – Sakit insomnia (sulit tidur) yang tak kunjung sembuh, seorang sales mobil, Luki Halim, 40, nekat lompat dari tempat tinggalnya, lantai tiga Apartemen Teluk Intan, Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara, Selasa (23/4). Bapak anak tiga itu, tewas dengan kondisa luka parah di kepalanya.
Sebelum mengakhiri hidupnya, pria keturunan Tionghoa itu, sempat menuliskan surat wasiat di selembar kertas kepada keluarganya. Korban mengaku sudah tidak kuat dengan sakitnya, dan meminta maaf dengan keluarga dan saudaranya.
Kapolsek Penjaringan, AKBP Aries Syahbudin, mengatakan, dari hasil identifikasi tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuhnya. “Sementara, motifnya karena korban depresi dengan sakit yang dideritanya yang cukup lama. Sakit insomnia,” kata Aries, Selasa.
Menurut Aries, saat itu, sekira pukul 06.30, korban melompat dari apartemennya lantai 3 No EE dengan memanjat balkon. Korban lompat dan jatuh di area parkir mobil. “Korban jatuh di samping sebuah mobil, dengan keadaan telentang, mengenakan kaos hitam, dan kepalanya pecah, mulut, hidung, dan telinga juga mengeluarkan darah,” kata Aries.
Istrinya, Ana Tasya Sandrio, 38, terbangun sudah tidak mendapati suaminya di tempat tidur. Namun saat ingin turun ke bawah mencari suaminya, Ana melihat selembar kertas di atas kulkas. Dalam surat wasiat itu, korban menuliskan bahwa ia sudah tidak sanggup dengan penyakit yang dideritanya.
Korban juga meminta maaf kepada sang istri dan tiga anaknya atas tindakannya tersebut. “Sudah lama ia susah tidur dan semakin parah saat ini penjualan mobilnya lagi sepi sekali,” kata Ana.
Ia pun menyadari ketika ada keramaian di tempat parkir mobil bahwa suaminya telah tewas karena lompat dari apartemennya tersebut.
“Sekuriti menemukan korban, saat itu, sudah dalam kondisi tewas di tempat. Setelah menghubungi pihak keluarga, sekuriti setempat langsung membawanya ke RSCM guna kepentingan autopsi,” kata Aries. (Ilham)
