Kurma Tumbuh Subur di Halaman Mesjid Agung Bekasi




Jumat, 26 Juli 2013 17:43:29 WIB




kurma1

BEKASI (Pos Kota)- Buah Kurma , adalah satu daru sekian banyak buah yang memenuhi pasaran supermarket dan toko-toko kue saat Ramadan. Buah yang dalam bahasa Arab, Tamr, atau nama latinya Phoenix dactylifera adalah tanaman palma (Arecaceae) dalam genus Phoenix. Buahnya dapat dimakan.


Walaupun tempat asalnya tidak diketahui karena telah sejak lama dibudidayakan, kemungkinan tanaman ini berasal dari tanah sekitar Teluk Persia. Pohonnya berukuran sedang dengan tinggi sekitar 15-25 m, tumbuh secara tunggal atau membentuk rumpun pada sejumlah batang dari sebuah sistem akar tunggal.


Daunnya memiliki panjang 3-5 m, dengan duri pada tangkai daun, menyirip dan mempunyai sekitar 150 pucuk daun muda; daun mudanya berukuran dengan panjang 30 cm dan lebar 2 cm. Rentangan penuh mahkotanya berkisar dari 6-10 m.


Pohon kurma disebut dalam Al Qur`an sebanyak 25 kali. Lima belas ayat menyebutnya bersama dengan tumbuhan lainnya, sebagai karunia Allah bagi umat manusia. Pohon ini berasal dari jazirah Arab dan Afrika Utara. Dia merupakan tumbuhan gurun yang tahan panas, kelembapan rendah dan udara kering. Namun untuk bisa tumbuh baik, pohon kurma tetap memerlukan air. Itulah sebabnya kurma tumbuh di oasis atau kawasan yang memperoleh pengairan teknis. Tumbuhan ini sudah dibudi dayakan semenjak ribuan tahun sebelum Masehi. Saat ini kurma telah menyebar ke India, Cina, AS (California) dan Australia.


Adalah serambi Masjid Agung Al Barkah, berjejer 10 pohon kurma, mengelilingi masjid kebanggaan warga Kota Bekasi. Letaknya di alun-alun berseberangan dengan RSU Kota Bekasi, “Alhamdulillah, tahun ini ada dua pohon yang berbuah dan sebagian sudah dipanen,” ujar Abdul Hadie, Ketua DKM Al Barkah, saat dihubungi Pos Kota.


Pohon yang berbuah itu berada di sisi selatan, “Ini pohon sudah yang ke empat kali, berbuah,” tandas Abdul Hadie, samblil mengatakan setiap panennya saat bulan ramadan, sehingga suasana masjid jadi semarak.


DIMINTA IBU-IBU MUDA


Abdul Hadie, mengatakan bibit pohon kurma yang menghiasi pelataran masjid ini dibeli dari perkebunan kurma yang berlokasi di Malingping, Banten. “Awal beli itu sudah sebesar itu, belinya pada 2006. Saat itu niat membeli pohon untuk menciptakan suasana teduh untuk persiapan perhelatan MTQ tingkat Jawa Barat, dan Kota Bekasi menjadi tuan rumah pada saat itu,” ungkapnya.


Mantan Ketua KNPI Kota Bekasi ini mengatakan tumbuhnya pohon kurma di Bekasi ini disinyalir karena iklim Kota Bekasi sesuai dengan habitatnya. “Kurma itu cocoknya di daerah panas. Kemungkinan karena cuaca di Bekasi panas, jadi bisa berbuah deh pohon kurmanya,” paparnya.


Dia menambahkan sejauh ini perawatan pohon kurma ini cukup sulit. “Selain perlu diberikan vitamin di akarnya, pohon kurma ini juga tidak boleh disiram air. Lalu, biasanya diberikan sekat kayu di bagian bawah batang pohon kurma ini,” jelasnya.


Abdul Hadie pun mengatakan, saat berbuah muda, banyak ibu-ibu yang meminta, “Saya tidak memberinya, karena khawatir akan menjadi syrik, karena mereka menganggap dengan memakan buah kurma muda, dapat memperoleh keturunan,” cetusnya.


Karena itu, dia meminta kepada ibu-ibu yang sempat merengek-rengek itu untuk datang saat panen tidak, “Kalau sudah masak, baru boleh dipetik,” lanjut Abdul Hadie, yang mengaku, rasa buahnya manis dan segar. (saban)


Teks: Buah kurma yang tumbuh di pelataran Masjid Agung Al Barkah, Kota Bekasi, saat buahnya muda, banyak ibu-ibu merengek minta dipetikin. (saban)