Kepala Korps Brimob Akui Anak Buah Tembak Mati Satpam



Selasa, 5 November 2013 22:58:14 WIB




muran511

JAKARTA (Pos Kota) – Pelaku penembakan satpam di Seribu Ruko, Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (5/11), dilakukan oleh Anggota Brimob Kelapa Dua, Depok.”Benar itu anggota Brimob. Dia tugas di Kelapa Dua, Depok,” kata Kepala Korps Brimob Mabes Polri Irjen Pol M. Rum Murkal ketika dihubungi di Jakarta.


Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku penembakan tersebut yang juga anggota Brimob telah diantar ke Polres Jakarta Barat.”Sudah diantar ke Polres Jakarta Barat. Biar Polres yang memproses sesuai hukum,” jelas M. Rum Murkal.


M Rum menjelaskan, tersangka datang ke lokasi hanya main karena rumahnya tak jauh dari lokasi. “Kita belum tahu persis dia ke sana untuk apa. Tapi untuk sementara ia datang ke sana hanya main.”


Korban, Baharudin, 30 ditembak di depan ruko kantor Panin Bank, berjarak sekitar 100 meter dari pintu tiga Seribu Ruko, sekitar pukul: 18.30. Darah segar masih tercecer di lokasi. Pada pukul 21.30 WIB, korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM) untuk diautopsi.


Diberitakan sebelumnya, kejadian bermula ketika pelaku yang berinisal Her marah saat korban yang merupakan security menolak hormat ketika pelaku melintas di komplek ruko. Pelaku sendiri selama ini merasa bahwa dia memegang kuasa di kawasan itu dan meminta kepada semua security untuk patuh kepada dia.


Pelaku marah besar kepada Bahrudin. Ia pun meminta kepada Bahrudin untuk push-up sebagai hukuman. Bahrudin menolak. Pelaku kemudian menodongkan pistol dan menembak dada kiri korban hingga tembus ke bagian belakang.


Lorent, 22 rekan korban sesama security menjelaskan korban merupakan security baru di Seribu Ruko. Hal tersebut, menurut Lorent, yang membuat korban tidak takut kepada Her dan menolak untuk memberi hormat. Her sendiri, masih kata Lorent, sudah sering datang ke komplek tersebut untuk meminta jatah berupa uang maupun minuman keras.


Lorent menjelaskan bahwa pelaku merupakan anggota brimob berpangkat bripka. “Sudah lama dia merasa jagoan di sini. Security harus hormat saat dia lewat. Kalau tidak, dia pasti akan marah,” jelasnya.


Pistol menjadi senjata andalan bagi Her untuk membuat para secity Seribu Ruko takut kepada dirinya. Lorent mengaku pernah sekali lupa memberi hormat kepada pelaku. Akibatnya, ia dipanggil kemudian ditodong sebuah pistol sambil dibentak-bentak. (Ilham)


Irjen Pol M. Rum Murkal